Kitakah yang disebut Musuh

 Semakin hari semakin bertambah usia. Semakin lama hidup semakin kita mengetahui bahwa apa yang selama ini kita yakini belum tentu kebenarannya. Saat itu pula kita menyadari ada yang salah pada diri kita.

Kita mulai mencari keping-keping kebenaran. Walau harga mendapatkan itu banyak hal yang terkorbankan. Banyak hal yang hilang. Banyak hal yang pergi. Tapi kebenaran itu semakin nyata. Kita tidak bisa pungkiri bahwa kebenaran akan datang juga.

Dan semua yang telah terjadi bagai putaran biang lala sehingga membuat mata silau penuh kekhilafan. Pikiran menerawang. Menghubungkan setiap waktu dan peristiwa. Sungguh malang. Begitu banyak dosa. Begitu banyak ketidaktahuan. Maka diri mulai bertanya. Apakah diri ini musuh yang sebenarnya?

Musuh bagi agamanya? Musuh bagi bangsanya? Musuh bagi dirinya sendiri? Ataukah selama ini diri yang membuat segalanya melamban. Semakin buruk bahkan menghancurkan. Ataukah diri ini yang sebenarnya terpukau dengan dunia hingga lepas kendali dan melayang. Sungguh terlena. Sungguh nestapa.


Apa yang lebih buruk dari itu. Apa yang lebih buruk dari kehilangan semua yang berharga. Apa yang lebih buruk jika benar kitalah pembuat onar yang menjadi penyebab.


Kitakah musuh itu yang sebenarnya?

Tidak.

Maka jika mungkin kitalah yang menghalaukan segala kebaikan, kita mulai benahi. Kembali memperbaiki tauhid dan akidah. Kembali berbenah. Kembali memperbaiki hati dan diri

Tak ingin menjadi musuh.

Karena belajar tiada waktu. Tak dibatasi usia. Tak disekat jarak. Kita belajar dulu, kini, dan nanti. Karena jiwa harus dihidupkan ruhnya berkali-kali setiap waktu. Karena pikiran perlu diisi agar tidak kosong dan atau penuh dengan kebohongan dunia. Semoga kita sempat. Semoga Allah tuntun dalam kebaikan dan kebenaran. Semoga hati dan raga tak condong pada keburukan. Semoga kita selamat. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Renang Pakai Rok dan Kaos Kaki So What Gitu Lho

Persembahan Puisi dari Rizky di International Thalassemia Day

5 Alasan Kenapa Kamu Sebaiknya Nggak Coret-Coret Baju SMA Setelah Lulus