Ketika Hilang



Ada pikiran yang tampak menawan
Membinarkan mata
menyentuh hati
Membentuk koloni

Ada rasa yang tampaknya menyejukkan
Menjadi seolah benar
Mengindahkan
Melenakan

Sedikit demi sedikit menanjak
Tapi siapa sangka
Tanpa ampun menjatuhkan pemilik jiwa
Lalu kerikil2 itu merobek kulit

Dan disaat itulah kiranya
Semua telah terjadi
Ketika ditinggalkan pergi
Pada siapa dan apa yang ada bersama jiwa
Seraya hilang tiada kembali

Barulah tersadar
Ketika membenarkan sesuatu
Yang ternyata adalah semu
Ketika berpikir semua sama saja
Tapi ternyata berbeda
Ketika merasa benar
Kenyataannya benar dan salah selalu ada

Terlemparkan semua ilmu yang pernah didapat
Bunga yang mekar dan indah telah mati
Lenyap tak bersisa

Tapi sungguh indah cinta-Nya
Dia tiada lenyap layaknya semua hal yang meninggalkan
Dia ada dan kekal 
Dia penyayang dan pemurah

Dia tak membiarkan sendiri
Dia tak meninggalkan jiwa ringkih dan gersang
Dia tak sama seperti mereka yang telah pergi karena segala buruk jiwa
Dia berikan cahaya kebenaran kembali di hati 
Dia menyembuhkan dari yang sakit
Dia pertemukan mereka yang lain yang baru
Yang menerima dan tak meninggalkan
Dia membentangkan kuasa-Nya untuk merangkul jiwa dari ujung jurang 

Dan...
Bunga barupun tumbuh meski tak sama karena memang benar, tiada untuk disamakan
Bahkan kini bunga ini mewangi,
menjaga
 membimbing 
agar jiwa tak lagi hilang arah
Tak lagi sia-sia

Bersama-Mu
Dan semua titipan-Mu
Maaf dan khilaf
Terimakasih dan syukur



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Renang Pakai Rok dan Kaos Kaki So What Gitu Lho

Persembahan Puisi dari Rizky di International Thalassemia Day

Kenapa harus Wisuda?