Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Kenapa harus Wisuda?

Gambar
Setiap mahasiswa mempunyai jatah wisuda. Itulah kalimat yang pernah saya tulis dalam tulisan di blog beberapa waktu lalu saat seorang teman wisuda. Saat itu saya belum wisuda. Tapi keinginan meraih gelar wisudawan itu sudah menerawang di pikiran. Kita hanya cukup percaya pada Allah dan berusaha untuk mewujudkannya karena setiap mahasiswa mempunyai jatah. Tinggal kita saja yang pilih, mau mendapatkan dengan waktu cepat, tepat, lama, atau tidak sama sekali. Sekali lagi, setiap mahasiswa punyai jatah wisuda. Kamu ambil, maka dapat. Alhamdulillah keinginan menjadi Sarjana Keperawatan tercapai setelah menempuh 3 tahun 10 bulan walau wisuda di akhir bulan November 2015. Memang. Wisuda ini tidak wajib. Yudisium sudah meresmikan gelar. Sebagian lagi menganggap wisuda tidak penting. Tidak masalah, setiap orang punya keputusan dan persepsi sendiri. Barangkali karena wisuda membuat pengeluaran dana yang cukup banyak, apalagi jika resepsi yudisium dan wisuda berlangsung dalam jang

Ibu yang Mencoba Menyelamatkan Anaknya

Gambar
Tadi, saat hendak shalat maghrib di musalla Suzuya mall, aku memperhatikan ibu dan anak perempuannya yg juga menuju musalla. Kami secara bersamaan dengan anaknya mengambil air wudhu. Kulirik ia yg sejak tadi tersungut2 malas menjalankan perintah ibunya. Mulai dari meletakkan sandal dngn rapi, berwudhu, sampai shalat. Saat masuk ke musalla, kulihat ibunya hanya duduk berselo memegang tas anaknya. Sedangkan sang anak sedang shalat dngn takzim mengenakan mukena berwarna orange. Oo.. ternyata ibunya menemaninya utk shalat. Bisa ditebak mengapa ibunya tidak turut shalat. Ini adalah hal yang jarang kita lihat. Umumnya kita terlena dgn kemegahan dan kemewahan yg disuguhkan mall. Sampai lupa akan waktu. Tapi ada seorang ibu yg menghantarkan anaknya utk shalat. Karena ia tau waktu shalat maghrib amat singkat. Ah, ribetnya itu. Tentu itu yg ada dalam pikiran si anak. Lagi asik2 main atau lagi asik2 makan, ia harus shalat. Meninggalkan aktivitas menyenangkan di mall itu pasti sangat berat

5 Alasan Kenapa Kamu Sebaiknya Nggak Coret-Coret Baju SMA Setelah Lulus

Gambar
Mencoret baju selepas pengumuman kelulusan SMA/MA sederajat udah menjadi pemandangan tiap tahun. Katanya sih, hal ini dilakuin sebagai ekspresi rasa bahagia. Yo gimana nggak bahagia, udah tiga tahun sekolah, udah banyak yang dihadapin dan dilakuin. Udah capek belajar. Jadi inilah waktu pelampiasannya, betul begitu? Wajar kok rasa bahagia itu kamu tunjukkin. Cuma, apa harus nyoret-nyoret baju? Ada cara lain nggak sih?   Jadi nih, ada 5 alasan kenapa kamu sebaiknya nggak perlu coret-coret baju bersejarah selama SMA kamu. Apa aja? Gambar dari Google 1.  Mencoret Baju atau Tidaknya akan Menunjukkan Kedewasaan Pemikiranmu Kamu udah lulus SMA? Syukur. Kamu udah besar? Pasti. Kamu udah dewasa? Hm..... Yup. Dewasa. Siapa sih yang mau dibilang masih anak-anak kalau udah SMA? Pasti kaga ada yang mau. Sip, yakin deh semua pada setuju. Soalnya menjadi dewasa itu kan harapan setiap orang. Jadi, kalau mau dianggap dewasa, berarti cara berpikirmu juga harus dewasa. Gima

Persembahan Puisi dari Rizky di International Thalassemia Day

Gambar
Rizky membacakan puisi di hari ITD Mungkin masih banyak yang belum mengenal apa itu Thalasemia. Sekalipun sudah ada hari khusus untuk mempengeringatinya, tapi kita masih sering menutup telinga. Padahal, kepedulian kita dapat membantu mereka. Dengan donor darah dan dukungan lainnya, kita bisa berikan yang terbaik untuk mereka. Maka dengan hari ini, saya sampaikan... bahwa mendukung anak thalaseima bukan hanya tugas orang tuanya. Tapi kita semua. Penyerahan bunga dari Rizky untuk DUA Darah untuk Aceh (DUA) tanggal 7 (5) mengadakan acara peringatan International Thalassemia Day tanggal 8 Mei di Bundaran Simpang Lima Banda Aceh. Salah satu rangkaian acara ini adalah pembacaan puisi oleh Rizky Surya Al-Ihsan. Rizky berasal dari Aceh Barat Daya. Kebetulan Rizky adalah adik di organisasiku di IPM. Dengan semangatnya, ia membacakan puisi yang diciptakannya sendiri sebagai curahan hatinya... Mari kita simak puisi spesial Rizky: -Semangat Kehidupan- Waktu yang t

Lima Cara Merawat Bumi

Gambar
Kerap kali kita lupa dimana kita saat ini berdiri. Acap kali kita lupa dimana kita bisa melihat pegunungan, laut, dan langit yang tinggi itu. Sering kali kita lupa bahwa banyak hal yang dapat merugikan diri kita sendiri dengan melupakan bumi. Pada akhirnya nih bumi cemburu dan meluapkan kesedihannya dengan mendatangkan banjir dan menumpahkan sinar matahari hingga tubuh kita terasa panas.   Cuaca yang ekstrim itu udah dianggap biasa. Panas terlalu sadis, dingin terlalu mencekam. Kini salju udah pernah menaburkan warna putihnya di ranah Arab. Ok, itu hal menyenangkan melihat Arab yang begitu panas kini dihujani salju yang dingin. Tapi itu bukan pertanda baik lho. Bahkan itu tanda-tanda bumi cemberut. Iapun menunjukkan ketidakstabilannya. Tanpa kita sadari, kitalah yang mengubah bumi menjadi ganas. Setiap harinya disini, di bumi, kita berbijak, melakukan aktivitas, melihat keindahan dunia, tapi kita lupa cara ngerawat bumi. ngerawat bumi? Dua kata yang rasanya terlalu sul